Menuju Pribadi Islami
Sebagai umat Islam, kita diamanahkan untuk terus belajar dan memahami agama kita dengan lebih dalam. Salah satu langkah penting dalam membangun pribadi Islami yang kokoh adalah dengan mengenal enam pilar fundamental berikut:
A. Makna Syahadatain
Syahadatain adalah dua kalimat syahadat yang menjadi pondasi utama dalam Islam.
1. Syahadat Tauhid:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ
"Asyhadu an laa ilaaha illallah" (Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Ini mengandung dua rukun:
- An-Nafyu (peniadaan): "Laa ilaaha" - membatalkan segala bentuk syirik (menyekutukan Allah).
- Al-Itsbat (penetapan): "Illallah" - menetapkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan wajib mengamalkan konsekuensinya.
2. Syahadat Risalah:
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
"Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" (Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Ini mengandung pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah yang diutus kepada seluruh manusia. Konsekuensinya adalah menaati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan hanya menyembah Allah dengan apa yang disyariatkan
B. Ma'rifatullah (Mengenal Allah)
B. Ma'rifatullah (Mengenal Allah)
Mengenal Allah adalah ilmu yang paling penting dan paling agung yang harus dipelajari dan diupayakan oleh manusia. Al-Qur'an dan Sunnah menekankan pentingnya mengenal dan mengagungkan Allah, sebagaimana firman Allah:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
"Ketahuilah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah" [Muhammad: 19].
Ma'rifatullah meliputi mengenal sifat-sifat Allah, nama-nama Allah (Asmaul Husna), dan keesaan-Nya.
Ada dua jenis pengetahuan tentang Allah:
- Pengetahuan tentang pengakuan: ini adalah pengetahuan yang dimiliki oleh semua orang, baik yang beriman maupun yang tidak beriman.
- Ilmu tentang cinta, pengagungan dan penghormatan: Ini adalah hakikat keimanan kepada Allah, karena orang yang tidak mengenal Tuhannya dengan baik tidak akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang sepatutnya bagi-Nya, dan tidak akan mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang sepatutnya bagi-Nya.
Salah satu cara yang paling penting untuk mengenal Allah:
- Merenungkan dan merefleksikan ayat-ayat Al-Qur'an dan memahami apa yang dikatakannya tentang Allah, nama-nama, sifat-sifat dan tindakan-Nya.
- Merenungkan ciptaan Allah dan merenungkan tanda-tanda-Nya di alam semesta dapat membantu dalam memperoleh pengetahuan tentang Allah dan mengagungkan-Nya.
Dengan ma'rifatullah, seorang muslim akan semakin dekat dan tunduk kepada Allah, serta memahami bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah ciptaan dan milik-Nya.
C. Ma'rifatur Rasul (Mengenal Rasulullah)
Mengenal Nabi Muhammad dalam Islam melibatkan beberapa hal penting:
- Mengetahui risalahnya dan bahwa beliau datang dengan membawa tauhid dan ketunggalan ibadah kepada Allah serta ketidakpercayaan kepada raksasa. Beliau datang untuk mengajar manusia dan membedakan antara Muslim dan kafir, mukmin dan munafik, taat dan durhaka.
- Mengetahui biografi dan kehidupan beliau sejak lahir dan masa kecil hingga wafatnya. Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun gajah dan menjadi yatim setelah kematian ayahnya. Beliau dibesarkan di lingkungan suku Quraisy dan menikah dengan Khadijah ra. Ketika beliau berusia empat puluh tahun, beliau mulai menerima wahyu untuk menyampaikan risalah Islam.
- Mengetahui sifat-sifat dan akhlak beliau yang agung. Beliau adalah orang yang paling terhormat di antara manusia, paling terhormat dan berbudi luhur. Beliau rendah hati, sabar, berani, jujur dan benar.
- Mengetahui tahapan-tahapan dakwah beliau di Mekkah dan Madinah serta kesulitan dan tantangan yang beliau hadapi. Beliau hijrah ke Madinah dan mendirikan negara Islam, membangun Masjid Nabawi, dan menjalin persaudaraan di antara kaum Muslimin. Beliau juga melakukan banyak invasi dan ekspedisi serta mengajak para raja dan pangeran untuk memeluk Islam.
Mengenal Nabi (SAW) dalam berbagai aspek ini sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperdalam keimanannya dan memahami agamanya dengan benar. Dengan ma'rifatur rasul, seorang muslim akan semakin mencintai dan meneladani Rasulullah dalam bersikap dan bertindak.
D. Ma'rifatul Islam (Mengenal Islam)
Untuk mengenal Islam secara komprehensif dan terpercaya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pengetahuan tentang Islam dengan dalil-dalil dari Al Qur'an dan Sunnah: Tidaklah cukup hanya dengan meniru atau mengikuti secara membabi buta, tetapi pengetahuan harus didasarkan pada bukti-bukti yang sah dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang otentik. Inilah yang ditekankan oleh para ulama seperti yang disebutkan dalam sumber-sumber.
- Memahami ajaran-ajaran Islam secara komprehensif, meliputi akidah, syariah, dan akhlak. Hal ini mencakup mengenal rukun iman, rukun Islam, serta prinsip-prinsip dasar dalam Islam
- Mempelajari biografi Nabi Muhammad (SAW): Memahami karakter Nabi Muhammad adalah bagian penting dalam mengenal Islam, karena beliau adalah panutan dan teladan bagi umat Islam.
- Pelajari tentang aspek-aspek praktis dan terapan Islam: Pengetahuan tentang Islam tidak terbatas pada aspek teoritis, tetapi juga penting untuk memahami hukum dan perundang-undangan Islam dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan ma'rifatul Islam, seorang muslim akan semakin yakin dan komitmen dalam menjalankan agamanya.
E. Ma'rifatul Qur'an (Mengenal Al-Qur'an)
Ma'rifatul Qur'an adalah memahami Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup. Hal ini mencakup mengenal isi, kandungan, dan pesan-pesan Al-Qur'an.
Ada banyak bukti sahih yang menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah:
- Allah menantang manusia dan jin untuk membuat Al-Qur'an yang serupa dengan Al-Qur'an, dan mereka tidak mampu melakukannya, dan ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an bukanlah ciptaan manusia.
- Al-Qur'an bebas dari kontradiksi atau kesalahan, meskipun manusia tidak lepas dari kesalahan dan ketidaksempurnaan, dan ini menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah.
- Allah telah berjanji untuk menjaga Al-Qur'an dari perubahan dan perubahan, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan peringatan, dan Kamilah yang memeliharanya" [Al-Hijr:9].
- Mukjizat Al-Qur'an dalam kefasihan dan gaya bahasanya, karena tidak ada seorang pun manusia yang dapat membuat yang serupa atau yang mendekatinya, meskipun Allah menantang mereka.
Ini adalah beberapa bukti sahih yang menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah, dan bukan hasil karya manusia. Dengan ma'rifatul Qur'an, seorang muslim akan semakin dekat dan tunduk kepada Allah melalui firman-Nya.
F. Ma'rifatul Insan (Mengenal Diri Sendiri)
Ma'rifatul insan adalah mengenal diri sendiri sebagai hamba Allah yang memiliki potensi dan tanggung jawab. Hal ini mencakup memahami asal-usul, tujuan hidup, dan kewajiban sebagai seorang muslim. Dengan ma'rifatul insan, seorang muslim akan semakin menyadari posisi dan perannya dalam kehidupan.
Ma'rifatul insan adalah mengenal diri sendiri sebagai hamba Allah yang memiliki potensi dan tanggung jawab. Hal ini mencakup memahami asal-usul, tujuan hidup, dan kewajiban sebagai seorang muslim. Dengan ma'rifatul insan, seorang muslim akan semakin menyadari posisi dan perannya dalam kehidupan.
Mengenal diri sendiri dan hakikat diri sendiri adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Ada beberapa tujuan utama di balik pencarian pengetahuan tentang manusia:
- Pengetahuan tentang manusia adalah jalan menuju pengetahuan tentang Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan hubungannya dengan Tuhan adalah esensi dari keberadaannya. Pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri menuntun pada pengetahuannya tentang Tuhannya.
- Pengetahuan manusia akan kelemahan dan ketidakberdayaannya menjauhkannya dari kesombongan dan keangkuhan, serta membuatnya lebih rendah hati dan terikat kepada Tuhan. Manusia diciptakan lemah, dan asalnya adalah dari debu, dan hal ini seharusnya menjauhkannya dari kesombongan dan keangkuhan.
- Pengetahuan manusia tentang kebenaran tentang dirinya sendiri dan kecenderungannya terhadap kemaksiatan dan tirani membuatnya lebih berhati-hati terhadapnya dan tidak puas dengannya. Jiwa manusia rentan terhadap kejahatan jika tidak dikekang.
- Pengetahuan manusia tentang ukurannya yang kecil dibandingkan dengan alam semesta yang luas menjauhkannya dari kesombongan dan keangkuhan, dan membuatnya lebih rendah hati.
Mengenal diri sendiri dan hakikat diri sendiri adalah cara untuk mengenal Tuhan, dan itu menjauhkan seseorang dari kesombongan dan keangkuhan, serta membuatnya lebih rendah hati dan melekat pada Yang Maha Kuasa.
Dengan memahami dan menerapkan enam aspek di atas, seorang muslim dapat menuju pribadi yang Islami, yaitu pribadi yang senantiasa dekat dengan Allah, tunduk pada-Nya, dan meneladani Rasulullah dalam segala aspek kehidupan.
---
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih