Takabur adalah sifat sombong atau merasa lebih besar dan lebih baik dari orang lain. Sifat ini merupakan salah satu akhlak tercela yang harus dihindari dalam Islam. Orang yang takabur cenderung menganggap dirinya sempurna dan mengabaikan kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan kamu sekali-kali tidak akan dapat mencapai ketinggian gunung." (QS. Al-Isra: 37)

Dalam hadits, Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa Allah tidak menyukai orang yang takabur. Orang yang sombong akan dijauhkan dari rahmat-Nya dan akan menghadapi berbagai bahaya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Bahaya takabur dapat merugikan individu dan masyarakat. Beberapa dampak negatif dari takabur antara lain:

1. Menghalangi masuk surga: Takabur dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk masuk surga. Sifat sombong bertentangan dengan akhlak seorang mukmin yang seharusnya rendah hati dan berserah diri kepada Allah.

2. Mendapatkan hukuman di dunia: Allah SWT dapat memberikan hukuman kepada orang yang sombong dalam kehidupan dunia. Banyak contoh dalam sejarah di mana orang yang takabur mengalami kehancuran dan kerugian dalam kehidupan mereka.

3. Membuat orang lain membenci: Sikap takabur dapat membuat orang lain membenci dan menjauhi individu yang bersikap sombong. Hal ini dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan konflik dalam masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menghindari takabur dan menjaga akhlak yang mulia. Menghindari takabur memiliki manfaat yang positif dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Menciptakan hubungan yang harmonis: Dengan menghindari takabur, individu dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Sikap rendah hati dan menghargai orang lain akan memperkuat ikatan sosial yang positif.

2. Meningkatkan kualitas diri: Dengan menghindari takabur, individu dapat fokus pada pengembangan diri dan meningkatkan kualitas pribadi. Mengakui kelemahan diri dan belajar dari orang lain merupakan langkah awal dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan spiritual.

3. Mendapatkan rahmat Allah SWT: Allah SWT mencintai hamba-Nya yang rendah hati dan tidak sombong. Dengan menghindari takabur, individu dapat mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menghindari takabur antara lain:

1. Memiliki sifat rendah hati: Menjaga sikap rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain adalah langkah pertama dalam menghindari takabur. Mengakui bahwa kelebihan yang dimiliki adalah anugerah dari Allah SWT.

2. Menghargai pendapat orang lain: Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, serta tidak meremehkan atau menolak kebenaran yang disampaikan oleh mereka. Menerima masukan dan kritik dengan lapang dada adalah tanda sikap rendah hati.

3. Bersyukur atas segala nikmat: Mengingat bahwa segala yang dimiliki adalah anugerah dari Allah SWT dan bersyukur atas nikmat yang diberikan. Rasa syukur akan membantu menghilangkan sikap takabur dan mengingatkan kita bahwa semua yang kita miliki adalah karunia-Nya.

4. Mengakui kelemahan diri: Sadar bahwa tidak ada yang sempurna dan mengakui kelemahan diri sendiri. Mengembangkan sikap introspeksi dan berusaha untuk terusmemperbaiki diri adalah langkah yang penting dalam menghindari takabur.

5. Menghindari pamer dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain: Tidak memamerkan kelebihan diri dan menghindari membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang berbeda, oleh karena itu tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.

Contoh perilaku yang dapat dilakukan untuk menghindari takabur antara lain:

1. Mengakui kesalahan dan belajar dari orang lain tanpa merasa minder atau merasa lebih baik. Menghargai prestasi dan keberhasilan orang lain tanpa merasa iri atau meremehkan.

2. Bersikap rendah hati dan tidak sombong saat mendapatkan pujian atau pengakuan. Mengingat bahwa segala keberhasilan adalah berkat dari Allah SWT.

3. Tidak memamerkan harta, jabatan, atau kelebihan yang dimiliki. Menjaga kerendahan hati dan tidak menunjukkan superioritas secara berlebihan.

4. Menghormati dan menghargai orang lain tanpa memandang status atau kedudukan mereka. Memperlakukan semua orang dengan adil dan menghormati hak-hak mereka.

Dengan menghindari takabur, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, meningkatkan kualitas diri, dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjaga diri dari sifat takabur dan senantiasa berusaha untuk menjadi hamba yang rendah hati dan penuh kasih sayang. Wallahu a'lam bisawab. Wassalamu'alaikum wr.wb.

---

ref:

1. [Pengertian Takabur dalam Islam, Dalil, Ciri-Ciri dan Contohnya](https://tirto.id/pengertian-takabur-dalam-islam-dalil-ciri-ciri-dan-contohnya-gbNL)

2. [Arti Takabur beserta Ciri dan Akibatnya - Ragam Bola.com](https://www.bola.com/ragam/read/5190220/arti-takabur-beserta-ciri-dan-akibatnya)

3. [Pengertian Takabur-Ujub, Penyebab, Bahaya dan Cara Menghindarinya - Universitas Islam An Nur Lampung](https://an-nur.ac.id/pengertian-takabur-ujub-penyebab-bahaya-dan-cara-menghindarinya/)

Komentar

Postingan Populer