Memahami Tujuan Syariah untuk Kehidupan yang Berkah

"Memahami Tujuan Syariah untuk Kehidupan yang Berkah"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang berkah ini, izinkan saya menyampaikan tausiyah tentang "Memahami Maqashid Syariah dalam Kehidupan". 

Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107)

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Tahukah kita mengapa Allah menurunkan syariat Islam? Apa sebenarnya tujuan dari segala perintah dan larangan-Nya?

Para ulama, di antaranya Imam Syatibi rahimahullah, menjelaskan bahwa seluruh hukum Allah memiliki tujuan mulia yang disebut Maqashid Syariah. Ibarat seorang dokter yang memberikan resep, setiap obat pasti memiliki tujuan untuk kesembuhan. Begitu pula syariat Allah, semuanya memiliki tujuan untuk kebaikan manusia.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Mari kita renungkan lima tujuan utama syariat:

1. Menjaga Agama (حفظ الدين)

Ketika Allah memerintahkan shalat, puasa, zakat, bukankah itu untuk menjaga keimanan kita? Rasulullah SAW bersabda:

الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ

"Shalat adalah tiang agama." (HR. Baihaqi)

Bayangkan, jika tidak ada shalat, bagaimana kita bisa memiliki hubungan rutin dengan Allah? Jika tidak ada puasa, bagaimana kita melatih ketakwaan?

2. Menjaga Jiwa (حفظ النفس)

Allah mengharamkan pembunuhan dan mewajibkan qishash bukan untuk memberatkan, tapi untuk melindungi nyawa manusia. 

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

"Dan dalam qishash itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah: 179)

3. Menjaga Akal (حفظ العقل)

Mengapa Allah mengharamkan khamr? Bukankah untuk menjaga akal kita? 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan." (QS. Al-Maidah: 90)

4. Menjaga Keturunan (حفظ النسل)

Pernikahan disyariatkan dan zina diharamkan, bukankah untuk menjaga nasab dan kehormatan?

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)

5. Menjaga Harta (حفظ المال)

Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, bukankah untuk melindungi harta dan ekonomi umat?

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275)

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan modern ini, pemahaman Maqashid Syariah sangat penting. Misalnya:

1. Ketika pandemi, bolehkah shalat Jumat ditiadakan?

Tentu boleh, karena menjaga jiwa (hifdz an-nafs) dalam kondisi darurat lebih diutamakan.

2. Bagaimana hukum vaksinasi?

Vaksinasi sejalan dengan maqashid syariah dalam menjaga jiwa dan keturunan.

3. Bolehkah bertransaksi digital?

Selama tidak mengandung riba dan gharar, ini adalah bentuk penjagaan harta di era modern.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Mari kita implementasikan Maqashid Syariah dalam kehidupan:

1. Dalam Ibadah

- Lakukan ibadah dengan memahami tujuannya

- Jadikan ibadah sebagai sarana mendekat kepada Allah

- Rasakan dampak positif ibadah dalam kehidupan

2. Dalam Muamalah

- Utamakan transaksi yang halal

- Hindari riba dan gharar

- Jadikan harta sebagai sarana ibadah

3. Dalam Kehidupan Sosial

- Jaga silaturahmi

- Berbuat baik kepada semua

- Berkontribusi untuk kemaslahatan

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Sebelum mengakhiri tausiyah ini, mari kita refleksikan:

- Sudahkah kita memahami tujuan ibadah kita?

- Sudahkah kita menjalankan syariat dengan kesadaran penuh?

- Sudahkah kita berkontribusi untuk kemaslahatan umat?

Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Semoga Allah memberikan kita pemahaman yang baik tentang agama-Nya dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang senantiasa mengamalkan syariat dengan pemahaman yang mendalam.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفرُ اللهَ لِي وَلَكُم

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wallahu a'lam bishawab.

Komentar

Postingan Populer