Pemberian Allah SWT: Nikmat Ijad dan Nikmat Imdad
Allah SWT, dalam kemahaannya, telah memberikan banyak nikmat kepada seluruh makhluk-Nya. Dua di antara nikmat yang paling mendasar dan esensial bagi kehidupan adalah nikmat ijad dan nikmat imdad. Pemahaman yang mendalam tentang kedua nikmat ini dapat membantu kita lebih mensyukuri setiap karunia yang kita terima dalam hidup.
Nikmat Ijad: Nikmat Penciptaan
Nikmat ijad adalah nikmat diciptakannya kita oleh Allah SWT. Allah SWT adalah Sang Pencipta yang telah mewujudkan kita dari ketiadaan menjadi ada. Ini adalah bentuk rahmat yang sangat besar, karena tanpa nikmat ijad, kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Nikmat ini mencakup segala sesuatu yang memungkinkan kita untuk ada dan eksis di dunia. Selama Allah SWT menghendaki keberadaan kita, selama itu pula kita dapat menikmati segala karunia yang Dia berikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian Dia mengeluarkan kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada kedewasaan, kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, dan di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya)." (QS. Ghafir: 67).
Ketika Allah SWT mencabut nikmat ijad, itu berarti kita akan kembali kepada-Nya, meninggalkan dunia ini dan segala isinya. Dengan menyadari pentingnya nikmat ijad, kita diingatkan bahwa eksistensi kita adalah karena kehendak dan kasih sayang Allah SWT semata, dan kita harus selalu bersyukur atas keberadaan kita di dunia ini.
Nikmat Imdad: Nikmat Kelanjutan Hidup
Nikmat imdad adalah nikmat yang menjamin kelanjutan hidup kita. Allah SWT tidak hanya menciptakan manusia, tetapi juga memelihara dan mencukupi kebutuhan hidup kita sejak lahir hingga akhir hayat. Sejak di dalam kandungan, Allah SWT telah mencukupi kebutuhan kita melalui makanan yang diasup ibu kita. Ketika lahir, Dia menyediakan ASI dan kebutuhan lainnya, sehingga kita dapat tumbuh dan berkembang.
Allah SWT berfirman:
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl: 78).
Nikmat imdad mencakup segala bentuk rezeki dan pemeliharaan yang Allah SWT berikan agar kita bisa menjalani kehidupan ini dengan baik. Ini termasuk kesehatan, makanan, air, tempat tinggal, dan berbagai nikmat lainnya yang sering kali kita anggap remeh atau bahkan tidak kita sadari. Dalam konteks ini, nikmat imdad menunjukkan betapa besar cinta dan perhatian Allah SWT kepada hamba-Nya, sehingga Dia memastikan segala kebutuhan kita terpenuhi.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian berada dalam keadaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan pokok untuk hari itu, maka seolah-olah dia telah memiliki dunia dengan segala isinya."(HR. Tirmidzi).
Kesadaran dan Syukur atas Nikmat Ijad dan Imdad
Kedua nikmat ini—nikmat ijad dan imdad—adalah anugerah yang sangat besar dari Allah SWT. Semua kekayaan, kemampuan, dan segala hal yang kita miliki saat ini adalah bagian dari nikmat imdad yang Allah SWT berikan. Oleh karena itu, kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki bukan semata-mata hasil dari usaha kita sendiri, tetapi juga merupakan karunia dari Allah SWT.
Dengan memahami dan menyadari pentingnya nikmat ijad dan imdad, kita akan lebih terdorong untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Bersyukur bukan hanya dengan lisan, tetapi juga dengan perbuatan, yaitu dengan menggunakan segala nikmat yang telah Allah SWT berikan untuk hal-hal yang diridhai-Nya dan bermanfaat bagi sesama.
Allah SWT berfirman:
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nahl: 18).
Dalam kesimpulannya, nikmat ijad dan imdad merupakan wujud dari kasih sayang Allah SWT kepada makhluk-Nya. Dengan memahami betapa besar nikmat ini, kita diharapkan dapat lebih menghargai kehidupan yang Allah SWT berikan dan lebih rajin dalam beribadah serta berbuat kebaikan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada-Nya.
---
ref:
- Al-Qur'an Surah Ghafir, Ayat 67.
- Al-Qur'an Surah An-Nahl, Ayat 78.
- Al-Qur'an Surah An-Nahl, Ayat 18.
- Hadits Riwayat Tirmidzi, no. 2346.
- https://sumsel.tribunnews.com
- https://alhikam.ac.id
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih