Perilaku Tawakal dalam Menata Kehidupan Seorang Muslim
Perilaku Tawakal dalam Menata Kehidupan Seorang Muslim
A. Pendahuluan
Tawakal dan ikhtiar adalah dua konsep yang berbeda dalam Islam. Tawakal adalah berserah diri dan percaya pada ketetapan Allah SWT, sementara ikhtiar adalah upaya lahiriah yang dilakukan untuk meraih tujuan atau mewujudkan sesuatu. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Tawakal yang benar selalu dibarengi dengan ikhtiar, begitupun sebaliknya.
G. Perilaku yang Mencerminkan Tawakal
-------
ref:
A. Pendahuluan
Kehidupan seorang Muslim diwarnai dengan dinamika ikhtiar dan doa. Di tengah upayanya, ia dituntut untuk memelihara tawakal, yaitu berserah diri kepada Allah SWT setelah mengerahkan usaha maksimal. Tawakal menjadi landasan fundamental bagi ketenangan dan keikhlasan dalam menjalani hidup. Materi ini mengkaji secara mendalam perilaku tawakal dalam menata kehidupan seorang Muslim.
Allah SWT. berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. Ath-Thalaaq [65]: 2-3)
Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya bertakwa kepada Allah SWT dan tawakal kepada-Nya dalam kehidupan kita. Allah SWT menjanjikan untuk membantu dan memberikan solusi dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Dia juga akan memberi rezeki dari arah yang tak terduga dan mencukupkan keperluan kita jika kita bertawakal kepada-Nya.
Dengan demikian, kita sebagai hamba Allah perlu selalu menjaga takwa kepada-Nya, yaitu dengan senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, kita juga perlu memperkuat tawakal kepada Allah, yaitu dengan melepaskan segala kekhawatiran dan mempercayakan segala urusan kita kepada-Nya.
Dengan takwa dan tawakal, kita akan merasakan keberkahan dan pertolongan Allah dalam kehidupan kita. Kita akan mendapatkan jalan keluar dari setiap kesulitan, rezeki yang tak terduga, serta kecukupan dalam segala keperluan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat iman dan ketaqwaan kepada Allah serta menguatkan tawakal kepada-Nya.
B. Pengertian Tawakal
Tawakal berasal dari kata "wakala" dalam bahasa Arab yang berarti menyerahkan, mempercayakan, dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam konteks ini, penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT. Secara istilah, tawakal dalam agama Islam adalah menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah SWT yang mengatur segala-galanya. Berserah diri (tawakal) kepada Allah SWT adalah salah satu perkara yang diwajibkan dalam ajaran agama Islam.
C. Amal Tawakal
Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan tawakal menurut Imam Al-Ghazali:
E. Keutamaan Tawakal
Keutamaan tawakal dalam Islam adalah sebagai berikut:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. Ath-Thalaaq [65]: 2-3)
Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya bertakwa kepada Allah SWT dan tawakal kepada-Nya dalam kehidupan kita. Allah SWT menjanjikan untuk membantu dan memberikan solusi dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Dia juga akan memberi rezeki dari arah yang tak terduga dan mencukupkan keperluan kita jika kita bertawakal kepada-Nya.
Dengan demikian, kita sebagai hamba Allah perlu selalu menjaga takwa kepada-Nya, yaitu dengan senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, kita juga perlu memperkuat tawakal kepada Allah, yaitu dengan melepaskan segala kekhawatiran dan mempercayakan segala urusan kita kepada-Nya.
Dengan takwa dan tawakal, kita akan merasakan keberkahan dan pertolongan Allah dalam kehidupan kita. Kita akan mendapatkan jalan keluar dari setiap kesulitan, rezeki yang tak terduga, serta kecukupan dalam segala keperluan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat iman dan ketaqwaan kepada Allah serta menguatkan tawakal kepada-Nya.
B. Pengertian Tawakal
Tawakal berasal dari kata "wakala" dalam bahasa Arab yang berarti menyerahkan, mempercayakan, dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam konteks ini, penyerahan tersebut adalah kepada Allah SWT. Secara istilah, tawakal dalam agama Islam adalah menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah SWT yang mengatur segala-galanya. Berserah diri (tawakal) kepada Allah SWT adalah salah satu perkara yang diwajibkan dalam ajaran agama Islam.
C. Amal Tawakal
- Jalbun nafi' (usaha untuk mendapatkan manfaat): Amal tawakal ini melibatkan melakukan usaha yang menyebabkan munculnya manfaat. Contohnya, seseorang yang tidak memiliki rumah dapat membuat rumah untuk memperoleh tempat tinggal yang layak.
- Hafdzun nafi' (usaha untuk menjaga manfaat): Amal tawakal ini melibatkan menjaga terpeliharanya kemanfaatan yang telah diperoleh. Misalnya, setelah memiliki rumah, seseorang harus merawat dan menjaga agar rumah tersebut tetap nyaman untuk ditinggali.
- Daf'udh Dhoror (usaha untuk melenyapkan bahaya): Amal tawakal ini melibatkan melakukan usaha dalam melenyapkan dan menghilangkan bahaya. Contohnya, jika ada genteng yang pecah dan menyebabkan bocor saat hujan, seseorang harus mengganti genteng yang pecah untuk mencegah rembesan air.
Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan tawakal menurut Imam Al-Ghazali:
- Tingkatan Pertama: Tawakalnya seseorang yang mempunyai masalah di pengadilan kepada seorang wakil yang mahir. Namun, tawakal pada tingkatan ini bersifat fana dan sementara. Orang yang mengandalkan wakil ini sebenarnya tidak dapat disebut tawakal.
- Tingkatan Kedua: Tingkatan ini lebih tinggi daripada yang pertama. Contohnya seperti seorang anak yang belum mengerti sesuatu dan bergantung kepada ibunya. Dalam setiap perkara, anak tersebut akan memanggil ibunya. Namun, tingkatan ini dianggap sebagai tingkatan yang paling rendah.
- Tingkatan Ketiga: Tingkatan ini adalah tingkatan yang paling tinggi dalam tawakal menurut Imam Al-Ghazali. Tingkatan ini dapat diibaratkan dengan keadaan jenazah di tangan orang-orang yang memandikannya. Jenazah tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Setelah mencapai tingkatan ini, seseorang tidak lagi perlu meminta kepada Allah SWT tanpa diminta, karena Allah SWT sendiri akan menanggung segala keperluannya sebagaimana orang yang memandikan mayat yang menyempurnakan segala keperluan untuk memandikan mayat.
Dalam pemahaman tawakal menurut Imam Al-Ghazali, tawakal bukanlah sekadar pasrah dan diam. Tawakal juga tidak berarti hanya berdoa dan menyerahkan segala langkah kepada Allah SWT. Sebaliknya, tawakal juga melibatkan usaha dan ikhtiar manusia dalam mencapai tujuan serta menjaga diri dari kemadharatan. Tawakal yang benar adalah ketika seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa, dan mempercayai bahwa segala hasil dan manfaat yang diperoleh adalah pemberian dari Allah SWT.
E. Keutamaan Tawakal
Keutamaan tawakal dalam Islam adalah sebagai berikut:
- Mendapat kecukupan hidup: Tawakal adalah bentuk berserah diri dan percaya pada ketetapan Allah SWT. Allah SWT menjanjikan kecukupan rezeki bagi hamba-Nya yang bertawakal.
- Jiwa dan batin terasa tenang: Seseorang yang bertawakal pada Allah SWT akan mendapatkan ketenangan jiwa dan batin. Mereka tidak dihantui rasa khawatir berlebih dalam menjalani kehidupan dunia.
- Memiliki kekuatan dan keberanian melawan musuh: Seseorang yang bertawakal pada Allah SWT tidak akan merasa takut dalam menghadapi situasi dan kondisi hidup. Mereka percaya bahwa pertolongan Allah pasti ada.
- Mendapat keselamatan hidup: Allah SWT senantiasa memberikan keselamatan hidup kepada hamba-Nya yang bertawakal, sehingga mereka tidak terjerumus dalam kesesatan.
- Menjadikan diri lebih sabar: Tawakal menjadi sikap yang harus dimiliki ketika memiliki impian yang tinggi. Dalam perjalanan menuju impian tersebut, diperlukan kesabaran tinggi dan bertawakal kepada Allah SWT.
- Mendapat pertolongan Allah SWT: Pertolongan Allah SWT nyata adanya, dan siapa saja yang bertawakal pasti akan mendapatkannya. Karena manusia adalah makhluk yang penuh dengan ketidaksempurnaan, satu-satunya maha penolong adalah Allah SWT.
Tawakal dan ikhtiar adalah dua konsep yang berbeda dalam Islam. Tawakal adalah berserah diri dan percaya pada ketetapan Allah SWT, sementara ikhtiar adalah upaya lahiriah yang dilakukan untuk meraih tujuan atau mewujudkan sesuatu. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Tawakal yang benar selalu dibarengi dengan ikhtiar, begitupun sebaliknya.
G. Perilaku yang Mencerminkan Tawakal
Perilaku yang mencerminkan tawakal dalam Islam adalah sikap dan tindakan yang menunjukkan kepercayaan dan ketergantungan penuh kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa perilaku yang mencerminkan tawakal dalam kehidupan sehari-hari:
- Bersyukur dan bersabar: Seorang yang bertawakal akan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan bersabar dalam menghadapi ujian dan musibah.
- Berdoa dan menyerahkan diri: Seorang yang bertawakal akan selalu berdoa dan menyerahkan segala usaha dan perjuangan kepada Allah SWT sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
- Berprasangka baik: Seorang yang bertawakal akan selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT dalam setiap kejadian dan penerimaan yang diterima.
- Tidak berkeluh kesah: Seorang yang bertawakal tidak akan mudah berkeluh kesah dan gelisah ketika menghadapi tantangan dan kesulitan dalam berusaha.
- Berusaha dan berikhtiar dengan maksimal: Seorang yang bertawakal akan selalu berusaha dan berikhtiar dengan sebaik-baiknya, namun tetap menyadari bahwa hasil akhir ada di tangan Allah SWT.
- Tidak mudah berputus asa: Seorang yang bertawakal tidak akan mudah berputus asa dalam menghadapi rintangan dan kegagalan, karena ia yakin bahwa Allah SWT memiliki rencana yang lebih baik.
- Menerima ketentuan Allah dengan ikhlas: Seorang yang bertawakal akan menerima segala ketentuan Allah SWT dengan ikhlas dan ridha, baik itu dalam hal rezeki, kesehatan, maupun ujian hidup.
- Berserah diri dalam menghadapi masalah: Seorang yang bertawakal akan berserah diri kepada Allah SWT dan berdoa agar segala masalah yang dihadapi dapat diatasi dengan baik.
- Menghindari sikap sombong dan menyombongkan diri: Seorang yang bertawakal akan menghindari sikap sombong dan menyombongkan diri karena ia menyadari bahwa segala keberhasilan dan kegagalan berasal dari Allah SWT.
Perilaku-perilaku di atas mencerminkan tawakal dalam Islam, yaitu sikap dan tindakan yang menunjukkan ketergantungan dan kepercayaan penuh kepada Allah SWT. Dengan mengamalkan perilaku-perilaku ini, seorang muslim dapat memperkuat iman dan menjalani kehidupan dengan penuh tawakal kepada Allah SWT.
_____
Tugas:
- Jelaskan pengertian tawakal dalam agama Islam dan mengapa tawakal menjadi landasan fundamental bagi ketenangan dan keikhlasan dalam menjalani hidup seorang Muslim!
- Menurut ayat Al-Qur'an yang disebutkan dalam artikel, apa yang Allah SWT janjikan kepada orang yang bertakwa dan bertawakal kepada-Nya? Jelaskan!
- Jelaskan tiga tingkatan tawakal menurut Imam Al-Ghazali dan berikan contoh untuk masing-masing tingkatan!
- Apa perbedaan antara jalbun nafi' (usaha untuk mendapatkan manfaat) dan hafdzun nafi' (usaha untuk menjaga manfaat) dalam amal tawakal? Berikan contoh untuk masing-masing jenis usaha!
- Bagaimana perilaku tawakal dapat mempengaruhi kehidupan seorang Muslim dalam menjalani aktivitas sehari-hari? Jelaskan dengan memberikan contoh konkret!
Selamat mengerjakan!
ref:
- https://youtube.com/shorts/u8OJbXF1-M8?si=dewCzy35JtVvlGxu
- https://youtu.be/fg3uCpsz2bg?si=6VXCBRGSZ0soGaEy
- https://binaqurani.sch.id/ayat-tentang-tawakal/
- https://an-nur.ac.id/pengertian-tawakal-dalil-contoh-dan-dampak-positifnya/
- https://jaringansantri.com/macam-amal-tawakal/
- https://mambaussholihin.net/2019/09/10/hakikat-tawakkal/
- https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230824103602-569-989858/apa-itu-tawakal-keutamaan-contoh-dan-bedanya-dengan-ikhtiar
- https://m.kumparan.com/berita-terkini/15-contoh-tawakal-yang-bisa-diterapkan-di-dalam-kehidupan-sehari-hari-1vrgtpVUToy
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih