Kemunduran Peradaban Islam di Dunia

A. Pendahuluan

Kemunduran peradaban Islam di dunia merupakan suatu fenomena yang terjadi pada periode Abad Pertengahan (1250-1800) setelah masa kejayaan Islam pada era Klasik. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran ini, baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor Internal:Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga wilayah kekuasaan yang luas.
Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara.
Lemahnya sikap para pemimpin negara.
Krisis ekonomi yang dialami oleh negara-negara Islam.
Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan negara.
Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen.
Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antarumat Islam [1].

Faktor Eksternal:Invasi Mongol yang menghancurkan pusat peradaban Islam, seperti penyerangan terhadap Bagdad pada tahun 1258 oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan [1].
Penaklukan oleh bangsa-bangsa Eropa, seperti Reconquista di Spanyol yang mengakhiri kekuasaan Islam di wilayah tersebut [1].

Meskipun mengalami kemunduran, terdapat juga periode kebangkitan peradaban Islam setelah Abad Pertengahan. Tiga dinasti besar yang menjadi simbol kebangkitan peradaban Islam adalah Turki Utsmani di Turki (1288-1924), Dinasti Safawiyah di Persia (1501-1736), dan Dinasti Mughal di India (1526-1857) [1].

B. Masa Kemunduran Bani Umayyah

Masa kemunduran Bani Umayah, atau Dinasti Umayyah, terjadi pada akhir kekuasaan dinasti tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Bani Umayah:

Sistem pergantian khalifah: Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan yang diterapkan oleh Bani Umayah adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. Ketidakjelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana [2].

Konflik politik: Latar belakang terbentuknya Dinasti Bani Umayah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali, salah satu khalifah sebelum Dinasti Umayah. Sisa-sisa pengikut Ali (Syi'ah) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi terhadap Dinasti Umayah, yang menyedot kekuatan pemerintah [2].

Pertentangan etnis: Pada masa kekuasaan Bani Umayah, terjadi pertentangan etnis antara suku Arabia utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam. Perselisihan ini mengakibatkan kesulitan dalam menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan penguasa Bani Umayah [2].

Gaya hidup mewah: Hidup mewah di lingkungan istana Bani Umayah menyebabkan anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan saat mereka mewarisi kekuasaan. Selain itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang [2].

Ketidakpuasan golongan non-Arab: Golongan Mawali (non-Arab), terutama di Irak dan bagian Timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali itu menggambarkan suatu inferioritas. Ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayah, hal ini menyebabkan ketidakpuasan di kalangan golongan non-Arab [2].

Munculnya kekuatan baru: Penyebab langsung tergulingnya Dinasti Bani Umayah adalah munculnya kekuasaan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al Muthalik. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim, golongan Syi'ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayah [2].

Akumulasi dari berbagai penyebab tersebut serta faktor-faktor lainnya mengantar Dinasti Bani Umayah ke jalan kemundurannya. Dinasti Bani Umayah diruntuhkan oleh kekuatan politik Dinasti Bani Abbasiyah pada masa Khalifah Marwan bin Muhammad pada tahun 127 H (744 M) [2].

C. Masa Kemunduran Bani Abbasiyah

Masa Kemunduran Bani Abbasiyah merujuk pada periode di mana kekhalifahan Abbasiyah mengalami penurunan kekuasaan dan pengaruh. Berikut adalah beberapa informasi mengenai masa kemunduran Bani Abbasiyah berdasarkan hasil pencarian:

Periode Kemunduran:Setelah mencapai masa keemasan pada periode awal pemerintahan, kekhalifahan Abbasiyah mulai mengalami kemunduran politik dan kekuasaan [3].
Pada tahun 940 M, kekuatan kekhalifahan Abbasiyah mulai menyusut ketika bangsa non-Arab, terutama bangsa Turki, mulai mendapatkan pengaruh dan memisahkan diri dari kekhalifahan [3].

Pengaruh Dinasti Lain:Selama masa kemunduran, kekhalifahan Abbasiyah kehilangan kendali atas wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai, seperti Andalusia, Maroko, dan Afrika [3].
Dinasti-dinasti setempat, seperti dinasti Bani Buwaih dan Bani Seljuk, mengambil alih kekuasaan dari kekhalifahan Abbasiyah [3].

Serangan Mongol:Pada tahun 1258 M, kekhalifahan Abbasiyah mengalami kejatuhan total akibat serangan bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulaghu Khan [3].
Serangan ini menghancurkan Baghdad, ibu kota kekhalifahan Abbasiyah, dan menyebabkan hilangnya banyak pengetahuan yang terkumpul di perpustakaan Baghdad [3].

D. Masa Kemunduran Tiga Kerajaan Besar

Kerajaan Safawi di Persia:Kerajaan Safawi mencapai puncak keemasan di bawah pemerintahan Syah Abbas I pada periode 1588-1628 M [4].
Setelah kematian Abbas I, kerajaan Safawi mengalami kemunduran yang signifikan.
Pemimpin-pemimpin yang lemah dan kejam seperti Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, dan Husain memperburuk kondisi kerajaan [4].
Pemberontakan bangsa Afghan pada 1709 M dan serangan Mahmud dari suku Ardabil pada 1722 M mengakhiri kekuasaan Dinasti Safawi [4].

Kerajaan Mughal di India:Setelah kematian Aurangzeb pada 1707 M, kesultanan Mughal mulai mengalami kemunduran [5].
Pemimpin-pemimpin selanjutnya setelah Aurangzeb sangat lemah, dan konflik internal serta serangan dari luar melemahkan kerajaan [5].
Pada tahun 1761 M, Kerajaan Mughal diserang oleh Ahmad Khan Durrani dari Afghan, dan sejak itu berada di bawah kekuasaan Afghan [5].
Perusahaan Inggris (EIC) juga semakin kuat dan akhirnya melawan pemerintah Kerajaan Mughal [5].

Kerajaan Usmani di Turki:Kemunduran Kerajaan Usmani dimulai pada abad ke-17.
Pada masa itu, kerajaan mengalami kelemahan militer dan keuangan yang signifikan [5].
Serangkaian perang dengan negara-negara Eropa seperti Austria dan Rusia melemahkan kerajaan [5].
Pada abad ke-18, kerajaan Usmani mengalami kemunduran lebih lanjut dengan adanya pemberontakan internal dan kehilangan wilayah kekuasaan [5].

TUGAS:

  1. Jelaskan faktor-faktor internal yang menyebabkan kemunduran peradaban Islam di dunia pada periode Abad Pertengahan (1250-1800)!
  2. Apa saja faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kemunduran peradaban Islam, seperti yang disebutkan dalam artikel tersebut?
  3. Analisislah periode kebangkitan peradaban Islam setelah Abad Pertengahan, dengan mengacu pada tiga dinasti besar yang disebutkan dalam artikel!
  4. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Bani Umayyah, baik yang bersifat internal maupun eksternal!
  5. Bagaimana masa kemunduran Bani Abbasiyah mempengaruhi kekhalifahan Abbasiyah secara politik dan kekuasaan?
Selamat mengerjakan!

-------
ref:
  1. https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/14/141500579/abad-pertengahan-islam-kemunduran-peradaban-islam?page=all
  2. https://prenadamedia.com/kemunduran-dan-kehancuran-dinasti-umayyah/
  3. https://almanhaj.or.id/14051-peristiwa-keruntuhan-khilafah-bani-abbasiyah.htmlz
  4.  https://an-nur.ac.id/kemunduran-tiga-kerajaan-besar-safawi-di-persia-mughal-di-india-dan-usmani-di-turki/
  5. https://journal.iain-ternate.ac.id/index.php/altadabbur/article/view/739

Komentar

Postingan Populer