Santri: Jejak Sejarah dan Peran Penting dalam Mempertahankan Ajaran Islam

Santri di Indonesia adalah sebutan bagi mereka yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Mereka tinggal di pesantren dan mengabdikan diri setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Kata "santri" berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata "sastra" yang berarti kitab suci, agama, dan pengetahuan. Ada juga yang berpendapat bahwa santri berasal dari kata "cantrik" yang berarti para pembantu begawan atau resi.

Sejarah dan asal-usul kata "santri" memiliki beberapa versi yang menarik. Salah satu versi mengatakan bahwa istilah itu berasal dari bahasa Sanskerta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "santri" memiliki dua makna, yaitu orang yang mendalami agama Islam dan orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh atau orang yang saleh. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa tradisi nyantri sudah ada sejak sebelum ajaran Islam masuk ke Nusantara, pada masa Hindu dan Buddha.

Beberapa versi mengenai asal usul kata "santri" adalah sebagai berikut:

1. Kata "santri" berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu *sastri* yang artinya "melek huruf" atau "bisa membaca".

2. Istilah "santri" dihubungkan dengan pendidikan ala Hindu di India karena mirip dalam bentuk dan sistemnya.

3. Ada juga yang mengaitkan asal usul kata "santri" dengan kata-kata dalam bahasa Inggris, yaitu *sun* (matahari) dan *three* (tiga), menjadi tiga matahari yang melambangkan tiga keharusan yang harus dimiliki oleh seorang santri, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.

4. Dalam bahasa Arab, asal usul kata "santri" juga bisa ditelaah. Kata "santri" terdiri dari empat huruf Arab, yakni *sin, nun, ta',* dan *ro'* yang masing-masing memiliki makna tersendiri dan mencerminkan sikap seorang santri.

Menurut ulama dari Pandeglang, Banten, K.H. Abdullah Dimyathy, huruf sin merujuk pada satrul al ‘awroh atau "menutup aurat"; huruf nun berasal dari istilah na’ibul ulama yang berarti "wakil dari ulama"; huruf ta’ dari tarkul al ma’ashi atau "meninggalkan kemaksiatan"; serta huruf ‘ro dari ra’isul ummah alias "pemimpin umat".

Santri tidak hanya terbatas pada orang yang berada di pondok pesantren dan bisa mengaji kitab, tetapi juga mencakup orang-orang yang meneladani para kiai dan ikut kegiatan kiai. Mereka adalah umat yang menerima ajaran-ajaran Islam dari para kiai dan menyebarkannya dengan pendekatan budaya yang berakhlakul karimah.

Penting untuk diingat bahwa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional di Indonesia, sebagai pengakuan dan penghargaan terhadap peran penting santri dalam mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam di tanah air.
---

ref:

1. [Santri - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas](https://id.wikipedia.org/wiki/Santri)

2. [Sejarah Santri: Asal Usul Kata Santri dari Bahasa Sanskerta?](https://tirto.id/sejarah-santri-asal-usul-kata-santri-dari-bahasa-sanskerta-ej72)

3. [Apa Itu Santri? - PIAT 7](https://pesantrenalirsyad7.org/2023/03/16/apa-itu-santri/)

Komentar

Postingan Populer