Menaklukkan Perdagangan dan Semangat Kemerdekaan: Perjalanan Sarekat Islam dalam Membangun Indonesia

Sarekat Islam (SI) merupakan organisasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan organisasi nasional di Indonesia. Sejak awal berdirinya, SI telah mewakili keinginan masyarakat Indonesia untuk memajukan perekonomian mereka. Artikel ini akan membahas tujuan Sarekat Islam, sejarah pendiriannya, perkembangannya, serta perpecahan yang terjadi di dalam organisasi tersebut.

Tujuan utama Sarekat Islam adalah fokus pada bidang sosial-ekonomi dan keagamaan. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak masyarakat pribumi, terutama para pedagang Muslim. Melalui upaya tersebut, SI berusaha memberikan kesempatan yang adil bagi masyarakat pribumi dalam berkompetisi dengan pedagang Tiongkok yang dominan pada saat itu.

Selain itu, tujuan Sarekat Islam juga mencerminkan semangat kemerdekaan. Organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip agama Islam dan memperjuangkan kepentingan ekonomi umat. Dengan berdirinya SI, masyarakat Indonesia dapat bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan mereka dari penjajahan Belanda.

Sejarah pendirian Sarekat Islam dimulai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1905 di Surakarta. SDI awalnya merupakan perkumpulan pedagang Muslim yang bertujuan untuk menghadapi dominasi pedagang Tiongkok. Namun, organisasi ini kemudian berkembang menjadi lebih luas dengan melibatkan umat Islam secara umum.

Perkembangan SI semakin pesat dengan adanya pendirian cabang-cabang di berbagai daerah di Indonesia. Di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh seperti H. Samanhudi, R.M. Tirtoadisurjo, dan H.O.S. Tjokroaminoto, Sarekat Islam menjadi organisasi yang berpengaruh dan bahkan diakui sebagai partai politik resmi oleh pemerintah pada tahun 1916.

Namun, pada tahun 1921, Sarekat Islam mengalami perpecahan menjadi dua faksi, yaitu SI Putih dan SI Merah. Perpecahan ini dipicu oleh agitasi golongan komunis yang masuk ke dalam tubuh SI. SI Putih, yang berhaluan kanan, diprakarsai oleh tokoh-tokoh seperti H. Agus Salim dan Abdul Muis, sementara SI Merah, yang berhaluan kiri, dipimpin oleh tokoh Semaoen, Alimin, dan Darsono.

Perpecahan ini mengakibatkan kemunduran bagi Sarekat Islam sebagai organisasi yang pernah berjaya. Meskipun demikian, warisan dan peran Sarekat Islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tetaplah signifikan.

Dengan demikian, Sarekat Islam merupakan organisasi yang memiliki tujuan mulia dalam memajukan perekonomian dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia. Meskipun mengalami perpecahan, penting untuk mengenang peran penting SI dalam perjalanan sejarah Indonesia.

---

ref: 

https://www.liputan6.com/hot/read/4613887/tujuan-sarekat-islam-awal-berdiri-perkembangan-hingga-perpecahan

Komentar

Postingan Populer