Kepedulian Nabi Nuh dalam Mendidik Anaknya

Kepedulian Nabi Nuh dalam Mendidik Anaknya

نوح عليه وعلى نبينا أفضل الصلاة والسلام:

١ - قال اللَّه في قصته مع ابنه: (يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ * قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ) سورة هود، الآيات: ٤٢ - ٤٣.
قال العلامة السعدي : (وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ) لما ركب، ليركب معه (وَكَانَ) ابنه (فِي مَعْزِلٍ) عنهم، حين ركبوا، أي: مبتعدًا وأراد منه، أن يقرب ليركب، فقال له: (يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ) فيصيبك ما يصيبهم.
فـ (قَالَ) ابنه، مُكذِّبًا لأبيه أنه لا ينجو إلا من ركب معه السفينة: (سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ) أي: سأرتقي جبلًا أمتنع به من الماء، فـ (قَالَ) نوح: (لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ)، فلا يعصم أحدًا، جبل ولا غيره، ولو تسبب بغاية ما يمكنه من الأسباب، لما نجا إن لم ينجه الله: (وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ) الابن (مِنَ الْمُغْرَقِينَ)
٢ - (وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ * قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ * قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ) سورة هود، الآيات: ٤٥ - ٤٧.
قوله : (وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ) أي: وقد قلت لي: فـ (احْمِلْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ) ولن تخلف ما وعدتني به؛ لعله ﵊، حملته الشفقة، وأن الله وعده بنجاة أهله، ظن أن الوعد لعمومهم، من آمن، ومن لم يؤمن، فلذلك دعا ربه بذلك الدعاء، ومع هذا، ففوّض الأمر لحكمة الله البالغة، فـ (قَالَ) الله له: (إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ) الذين وعدتك بإنجائهم (إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ) أي: هذا الدعاء الذي دعوت به، لنجاة كافر، لا يؤمن بالله ولا رسوله.
(فَلا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ) أي: ما لا تعلم عاقبته، ومآله، وهل يكون خيرًا، أو غير خير.
(إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ) أي: أني أعظك وعظًا تكون به من الكاملين، وتنجو به من صفات الجاهلين.
فحينئذ ندم نوح ، ندامة شديدة، على ما صدر منه، و(قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ).
فبالمغفرة والرحمة ينجو العبد من أن يكون من الخاسرين، ودلّ هذا على أن نوحًا ﵇، لم يكن عنده علم، بأن سؤاله لربه، في نجاة ابنه محرم، داخل في قوله: (وَلا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ) بل تعارض عنده الأمران، وظنّ دخوله في قوله: (وَأَهْلَكَ). وبعد ذلك تبين له أنه داخل في المنهي عن الدعاء لهم، والمراجعة فيهم»
الهدي النبوي في تربية الأولاد في ضوء الكتاب والسنة — سعيد بن وهف القحطاني (ت ١٤٤٠)


Terjemahan:
Nabi Nuh, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam terbaik kepada beliau,

1-Allah berfirman dalam kisahnya dengan anaknya: "Wahai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir." Anaknya menjawab, "Aku akan mencari perlindungan di gunung yang akan melindungiku dari air bah." Nabi Nuh berkata, "Tidak ada yang dapat melindungi seseorang pada hari ini dari perintah Allah, kecuali orang yang diberi rahmat-Nya." Kemudian gelombang memisahkan antara keduanya, dan anak tersebut termasuk golongan yang tenggelam. (QS. Hud ayat: 42-43)

Al-Allamah As-Sa'di berkata: "Nabi Nuh memanggil anaknya agar turut bersamanya dalam bahtera, namun anaknya berada di tempat yang jauh dari mereka saat mereka naik bahtera, yaitu berarti bahwa anaknya ingin mendekat agar bisa naik bahtera bersamanya. Maka Nabi Nuh berkata kepadanya, 'Wahai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir agar engkau tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan.'

Anaknya kemudian membalas dengan mengingkari perkataan ayahnya bahwa dia tidak akan selamat kecuali jika dia ikut naik bahtera:
'Aku akan mendaki gunung yang akan melindungiku dari air bah.' Nabi Nuh menjawab, 'Tidak ada yang dapat melindungi seseorang pada hari ini dari perintah Allah, kecuali orang yang diberi rahmat-Nya.' Artinya, tidak ada yang bisa melindungi seseorang, baik gunung maupun hal lain, meskipun dia menggunakan alasan yang sangat mungkin mengarah pada keselamatan, jika Allah tidak menyelamatkannya. Anak tersebut termasuk golongan yang tenggelam karena gelombang memisahkan antara keduanya.

2- Nabi Nuh berdoa kepada Rabb-nya, "Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku adalah sebagian dari keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah benar, dan Engkau adalah Hakim yang paling adil." Allah berfirman kepadanya, "Wahai Nuh, sesungguhnya anak itu bukan termasuk keluargamu; sesungguhnya dia adalah perbuatan yang tidak baik. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau miliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya Aku memberi peringatan kepadamu agar engkau tidak termasuk orang-orang yang jahil." Nabi Nuh berkata, "Wahai Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk tidak meminta sesuatu yang tidak aku miliki pengetahuan tentangnya. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepadaku, maka sungguh, aku termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Hud ayat: 45-47)

Perkataan Allah, "Wahai Nuh, sesungguhnya anak itu bukan termasuk keluargamu" artinya Allah memberitahu Nabi Nuh bahwa Dia telah berfirman kepadanya, "Angkatlah dirimu beserta keluargamu ke dalam bahtera." Allah tidak akan menyalahi janji-Nya yang benar. Mungkin Nabi Nuh menganggap bahwa Allah akan menyelamatkan seluruh keluarganya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, oleh karena itu dia berdoa kepada Allah dengan doa tersebut. Namun, Nabi Nuh menyerahkan urusan tersebut kepada hikmah Allah yang sempurna. Allah berfirman kepadanya, "Sesungguhnya anak itu bukan termasuk keluargamu, yaitu mereka yang Aku janjikan keselamatan bagi mereka. Sesungguhnya dia adalah perbuatan yang tidak baik." Artinya, doa yang dia panjatkan untuk menyelamatkan seorang kafir yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

"Janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau miliki pengetahuan tentangnya" artinya jangan meminta sesuatu yang engkau tidak mengetahui akibat dan hasilnya, apakah itu akan menjadi kebaikan atau sebaliknya.

"Aku memberi peringatan kepadamu agar engkau tidak termasuk orang-orang yang jahil" artinya aku memberikan nasehat kepadamu agar engkau menjadi orang yang sempurna, dan agar engkau terlepas dari sifat-sifat orang-orang jahil.

Kemudian Nabi Nuh merasa menyesal dengan penyesalan yang sangat mendalam atas apa yang telah dia katakan. Dia berkata, "Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu untuk tidak meminta sesuatu yang tidak aku miliki pengetahuan tentangnya. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepadaku, maka sungguh, aku termasuk orang-orang yang merugi."

Dengan ampunan dan rahmat, hamba akan selamat dari menjadi orang yang merugi. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Nuh, tidak memiliki pengetahuan bahwa meminta kepada Allah untuk menyelamatkan anaknya adalah perbuatan yang dilarang. Dia beranggapan bahwa permintaannya tersebut termasuk dalam firman Allah, "Dan janganlah engkau berbicara kepada-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." Namun, keduanya bertentangan dalam pandangannya, dan Nabi Nuh beranggapan bahwa permintaannya termasuk dalam firman Allah, "dan keluargamu." Setelah itu, terbukti baginya bahwa permintaannya termasuk dalam larangan untuk berdoa bagi mereka dan untuk mempertimbangkan mereka.

Penjelasan:

Nabi Nuh adalah salah satu rasul Allah yang diutus untuk berdakwah kepada kaumnya yang telah menyimpang dari ajaran Allah. Beliau berdakwah selama 950 tahun, namun hanya sedikit saja orang yang beriman kepadanya, termasuk istrinya dan beberapa orang dari keluarganya. Salah satu putranya, Kan'an, menolak untuk beriman kepada Allah dan mengikuti ajaran ayahnya.

Nabi Nuh sangat peduli dengan pendidikan anaknya, termasuk Kan'an. Beliau telah berusaha mendidik Kan'an dengan sebaik-baiknya, namun Kan'an tetap menolak untuk beriman kepada Allah. Ketika Allah menurunkan banjir besar untuk menenggelamkan kaum Nabi Nuh yang kufur, Nabi Nuh mengajak keluarganya, termasuk Kan'an, untuk naik ke bahtera. Namun, Kan'an menolak untuk naik ke bahtera dan memilih untuk berlindung di gunung. Akibatnya, Kan'an tenggelam bersama kaum Nabi Nuh yang kufur.

Kisah Nabi Nuh dengan anaknya, Kan'an, mengajarkan kepada kita beberapa hal penting tentang pendidikan anak, yaitu:
Orang tua harus peduli dengan pendidikan anaknya. Orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, baik dari segi agama, akhlak, maupun ilmu pengetahuan.
Orang tua harus mengajarkan anaknya tentang ajaran Allah. Orang tua harus mengajarkan anaknya tentang ajaran Allah SWT dan membimbing mereka untuk menjadi hamba-hamba Allah yang taat.
Orang tua harus bersabar dalam mendidik anaknya. Mendidik anak bukanlah hal yang mudah, membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dari orang tua.
Orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Namun, orang tua harus terus berusaha membimbing anaknya ke jalan yang benar.

Semoga Allah SWT membimbing kita semua untuk menjadi orang tua yang baik dan mendidik anak-anak kita dengan sebaik-baiknya.

Komentar

Postingan Populer